Dalam rangka pemenuhan kebutuhan tenaga bersertifikat kompetensi dibutuhkan pula Asesor Kompetensi Tenaga Kerja yang dipersyaratkan didalam Unit Sertifikasi Tenaga Kerja Lembaga dan bentukan masyarakat yang andal dan profesional, serta bertanggungjawab terhadap kompetensi kerja. LPJK Nasional mengadakan kembali Pelatihan Asesor Kompetensi Tenaga Kerja Konstruksi Tahun 2014 bekerjasama diselenggarakan di Hotel Ibis, Semarang dari tanggal 12 sampai dengan 15 November 2014,dibuka oleh Bapak Drs.Deddi Rudiana Kosasih, MM selaku Direktur Eksekutif LPJK Nasional.
Teknik Elektro UNIMUS ikut serta memajukan ketenagakerjaan Indonesia dengan mengirimkan 2 tenaga dosennya (Luqman Assaffat, S.T., M.T. dan Achmad Solichan, S.T., M.Kom.) untuk mengikuti Pelatihan Asesor Kompetensi Tenaga Kerja Konstruksi tersebut.
Lebih dari satu dekade lalu, para pemimpin Asean sepakat membentuk sebuah pasar tunggal di kawasan Asia Tenggara pada akhir 2015 mendatang.
Ini dilakukan agar daya saing Asean meningkat serta bisa menyaingi Cina dan India untuk menarik investasi asing. Penanaman modal asing di wilayah ini sangat dibutuhkan untuk meningkatkan lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan.
Pembentukan pasar tunggal yang diistilahkan dengan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) ini nantinya memungkinkan satu negara menjual barang dan jasa dengan mudah ke negara-negara lain di seluruh Asia Tenggara sehingga kompetisi akan semakin ketat.
MEA akan lebih membuka peluang tenaga kerja asing untuk mengisi berbagai jabatan serta profesi di Indonesia yang tertutup atau minim tenaga asingnya.
Riset terbaru dari Organisasi Perburuhan Dunia atau ILO menyebutkan pembukaan pasar tenaga kerja mendatangkan manfaat yang besar.
Selain dapat menciptakan jutaan lapangan kerja baru, skema ini juga dapat meningkatkan kesejahteraan 600 juta orang yang hidup di Asia Tenggara.
Pada 2015 mendatang, ILO merinci bahwa permintaan tenaga kerja profesional akan naik 41% atau sekitar 14 juta.
Sementara permintaan akan tenaga kerja kelas menengah akan naik 22% atau 38 juta, sementara tenaga kerja level rendah meningkat 24% atau 12 juta.
Namun laporan ini memprediksi bahwa banyak perusahaan yang akan menemukan pegawainya kurang terampil atau bahkan salah penempatan kerja karena kurangnya pelatihan dan pendidikan profesi.
Persaingan di bursa tenaga kerja akan semakin meningkat menjelang pemberlakuan pasar bebas Asean, MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) pada akhir 2015 mendatang. Ini akan mempengaruhi banyak orang, terutama pekerja yang berkecimpung pada sektor keahlian khusus. Indonesia harus mempersiapkan tenaga kerjanya agar memiliki kompetensi dan mampu bersaing dengan tenaga kerja dari negara lain.